"Hei, cepat kamu keluar," teriak Ace dari luar rumah.
"Sabarrr, aku belum selesai makan," teriak Krist dari dalam rumah.
"Cepat, aku sudah menunggumu sampai tua, tahu!" teriak Ace lagi.
Setelah beberapa saat, Krist keluar dari rumah. "Ikut saya," kata Ace sambil berjalan.
Mereka tiba di tanah kosong di sebelah hutan. "Hari ini kita mulai latihan, aku akan mengajarmu semua teknik dari dasar sampai teknik tingkat tinggi. Untuk itu, akan memakan waktu bertahun-tahun dan latihan yang sangat berat. Kalau ingin mundur, sekaranglah saatnya," kata Ace kepada Krist.
"Aku sudah siap," kata Krist dengan sangat mantap.
"Baiklah, sebelum latihan, ada beberapa hal yang ingin kutanyakan kepadamu," kata Ace. "Kenapa kamu ingin menjadi seorang Hunter?"
Krist terdiam sejenak, lalu menjawab, "aku ingin menjadi Hunter yang hebat..err..bukan itu...aku ingin menjadi Hunter no 1!"
"Resolusi yang bagus! Apa kamu tahu apa hal yang paling penting bila kamu mau menjadi seorang Hunter?" tanya Ace.
"Tentu saja aku harus menjadi kuat, kalau tidak, akan mati di perjalanan," kata Krist.
"Tentu saja kamu harus menjadi kuat, tetapi bukan karena untuk supaya bertahan hidup di perjalanan," jelas Ace.
"Maksudnya?" tanya Krist bingung.
"Seorang Hunter tidak akan bisa sendirian, ia harus mempunyai rekan satu tim. Sebagai contohnya, seorang Hunter tidak akan bisa berpergian tanpa seorang transporter," jelas Ace, "Kau harus menjadi kuat...bukan hanya kuat..tetapi sangat kuat, bukan untuk melindungi diri sendiri, tetapi untuk melindungi rekan satu tim-mu. Bila kau tidak kuat, percuma saja. Kamu akan melihat teman-temanmu meninggal satu demi satu di depan matamu. Apa kau mengerti?"
"Ya! aku mengerti," jawab Krist dengan tegas.
"Baguslah bila mengerti, apa kau ingin jadi kuat? menjadi seorang Hunter yang bisa melindungi temanmu?" tanya Ace.
"Ya, aku ingin jadi kuat," jawab Krist.
"Apa kau ingin jadi kuat?" tanya ayahnya memastikan lagi.
"YA! AKU INGIN JADI KUAT!" teriak Krist dengan sangat keras.
"Itulah semangat yang kuinginkan. Sekarang kita bisa mulai latihan. Pertahankan semangatmu," kata Ace.
"Latihan akan terbagi 2 macam," jelas Ace. "1 macam latihan saja bisa makan waktu bertahun-tahun, bila yang pertama sudah terlewati, kita akan memasuki latihan yang kedua." Ace melanjutkan penjelasannya, "kamu akan kuizinkan berkelana sebagai seorang Hunter bila memenuhi syarat yang kutentukan. Bila kau tidak pernah memenuhi syarat itu, kamu tidak akan kubiarkan pergi. Tak peduli makan beberapa tahun, bila tidak berhasil lolos ujian yang kuberikan, kamu tidak akan menjadi Hunter, mengerti?"
"YA! AKU MENGERTI!" teriak Krist lagi.
"Kita mulai sesi latihan kita yang pertama sekarang," kata ayahnya Krist.
"Latihan pertama ini bertujuan meningkatkan kemampuan bertarung seorang Hunter. dari teknik dasar menghindar, bertahan, dan menyerang. Fisikmu akan ditempa di latihan ini," jelas Ace.
"Kamu tahu apa yang mendasari kehidupan di dunia ini?" tanya Ace kepada Krist.
"Errrr..tidak tahu," jawab Krist.
"BODOHHHHH!" teriak Ace sambil memukul kepala Krist.
"Aduhhh, kenapa sih ayah selalu memukul kepalaku sambil berteriak 'bodohhhh' seperti itu?" kata Krist sambil memegang kepalanya yang habis dipukul.
"Karena kamu memank bodoh hahahaha," tawa ayahnya. "Hanya reflek...."
"Reflek yang aneh..." gerutu Krist.
"Baiklah akan saya jelaskan, yang mendasari kehidupan adalah aliran. Segala sesuatu mempunyai aliran. Aliran waktu, aliran air, aliran energi, dan masih banyak lagi. Aliran merupakan hal dasar kehidupan. Bila tidak ada aliran, sesuatu tersebut mati," jelas Ace.
"Lalu apa hubungannya dengan bertarung?" tanya Krist kebingungan.
"Sudah kubilan kan anak bodoh, SEGALA SESUATU punya aliran. Termasuk pertarungan," kata Ace.
"Jadi...??" tanya Krist dengan kebingungan.
"Dalam pertarungan, PASTI ada aliran. Bila kamu bisa membaca aliran tersebut, pertarungan itu kamu yang memenangkannya," jelas ayahnya. "Karena itu latihan kita kali ini, adalah bagaimana membaca aliran tersebut sekaligus menguasainya menjadi milikmu. Baca aliran musuh, ambil sebagai punyamu, kemungkinan untuk menang adalah 100%."
"WOWWW! benarkah itu?" tanya Krist dengan penuh antusias.
"Sekarang akan kuberi tahu cara menguasai aliran," kata Ace. Lalu Ace mengeluarkan sesuatu dari sakunya. "Pakai ini di matamu," kata Ace sambil menyerahkan selembar kain.
"Maksudnya?" tanya Krist kebingungan.
"Kamu benar-benar bodoh ya. Untuk membaca aliran, tidak hanya bisa dengan mata. Kamu harus merasakannya dengan seluruh tubuhmu. Ayo cepat tutupi mata, latihan tidak mulai-mulai," kata Ace.
"Iya akan saya pakai sekarang," kata Krist. Ketika akan memakainya, Krist tiba-tiba bertanya, "Ayah, bila latihan ini selesai, apa latihan selanjutnya?" tanya Krist.
"Tidak perlu tahu, kalau kamu yang pertama tidak lewat, tidak akan ada yang kedua," jelas Ayahnya. Lalu Krist mengikat kain tersebut di kepalanya sehingga ia tidak bisa melihat apapun.
"Ayahhh, gelapppp," teriak Krist.
"Terlihat gelap karena kamu melihat dengan matamu, rasakan dengan tubuhmu, rasakan aliran di sekelilingmu. Dengan begitu kamu akan bisa melihat lebih dari yang dilihat matamu," kata Ace. "Kamu akan belajar teknik dasar menghindar, bertahan dan menyerang dengan keadaan mata tertutup seperti itu."
"Sekarang saya akan coba memukulmu ya," kata Ace. Lalu ia mengayunkan tangannya ke arah tubuh Krist. "Aduhh! sakit ayah. Kenapa memukul? aku kan tidak bisa melihat apa-apa." Kata Krist sambil memegang perutnya.
"Kenapa selalu ingin melihat dengan mata? cobalah tenangkan dirimu. Jangan panik. Tarik nafas dalam-dalam. Kosongkan pikiran, rasakan aliran yang di sekitar" kata ayahnya. Krist mengikuti perkataan ayahnya. Ia mencoba menenangkan diri.
"Bagus, anak ini menjadi tenang sekarang. Kulihat aliran energi yang keluar dari anak ini sudah teratur," kata Ace. "Akan coba kupukul."
Lalu Ace mengayunkan pukulannya ke arah perut Krist. Hampir saja perut Krist terpukul, tiba-tiba tangan Krist bergerak lalu menepis tangan Ace.
"Luar biasa! anak ini baru kuajari sekali. Langsung bisa membaca aliran energi. Mungkin masih belum terlalu bisa, tapi ini sangat cepat sekali. Mungkinkah ia mempunyai bakat alami?" pikir Ace.
"Wahh saya bisa menahan pukulan ayah, fiuhhhh," kata Krist sambil menyeka keringatnya.
"Apa yang kau rasakan ketika aku hendak memukulmu nak?" tanya Ace kepada anaknya.
"Entahlah, semuanya terlihat gelap, tetapi aku merasa ada yang datang dari arah depan, spontan aku menggerakan tanganku," jelas Krist.
"Baiklah mari kita lanjutkan latihan kita lagi, siap-siaplah menerima pukulanku," kata Ace sambil memasang kuda-kuda.
"Okeeee," teriak Krist.
Hari-hari berlalu dengan latihan yang keras setiap harinya. Krist sangat menikmati waktu-waktu latihannya. Tak pernah merasa bosan ataupun malas sekalipun. Sepanjang Ace melatih Krist, Ace merasa bahwa Krist mempunyai bakat yang luar biasa. Seperti sebuah batu kristal indah yang belum diasah. Ace berpikir bila Krist menjadi seorang Hunter, pastilah ia termasuk Hunter tingkat teratas.
Tak terasa sudah 6 tahun berlalu sejak saat itu. Krist tumbuh menjadi pemuda yang gagah. Ia kini berumur 16 tahun. "Siap-siap menerima pukulanku," kata Ace.
Lalu Ace mulai mengayunkan pukulan-pukulannya ke arah Krist. Krist dengan mata tertutup dengan mudah menangkis semua pukulan dari Ace hanya dengan 1 tangan.
"Hebat juga kamu Krist," kata Ace sambil terus mengayunkan tangannya ke arah Krist.
"Tentu!" jawab Krist sambil menahan pukulan Ace.
"Kau sudah bisa melihat sekarang?" tanya Ace.
"Dengan latihan melihat aliran, saya seperti melihat 360 drajat, semua aliran energi di sekitar bisa kubaca," jawab Krist sambil terus menangkis pukulan ayahnya.
Lalu Ace menghentikan pukulannya. "Kenapa berhenti?" tanya Krist.
"Sekarang kita mulai ujian untuk melewati latihan ini, bila kamu lolos, kita bisa mulai latihan yang ke 2," kata Ace.
Thursday, November 27, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment