Ace menggendong Krist yang pingsan untuk dibawa pulang ke rumah. "3 orang bodoh itu sudah kabur," kata Ace kepada dirinya sendiri ketika melihat tidak ada siapa-siapa di sekitar rumah. Kemudian Ace masuk ke dalam rumah.
Ace meletakkan tubuh Krist di atas ranjang. Ia melepas Bracer yang ada di tangan Krist, dan melepas pakaian Krist. Kemudian Ace mengambil obat-obatan di atas lemari untuk mengobati luka anaknya.
Selesai mengobati, ia menaruh kembali obat-obatan ke atas lemari. Lalu ia mengambil baju Krist yang sudah robek di berbagai tempat. Ace melihat sesuatu di dalam kantong Krist, lalu mengambilnya. "Foto ini kan...", ia melihat foto itu lalu melihat ke arah Krist. "Hei Krist, apa yang kau lakukan di dalam gudang sana? bagaimana mungkin bisa terbakar? Apakah ada kemampuan magis di dalam tubuhmu? Tapi tidak kulihat 1 pun tanda Mark di tubuhmu. Mustahil," kata Ace kepada Krist yang masih pingsan.
Ketika menjelang sore, Krist terbangun. "Ahhhh," seru Krist kesakitan.
"Nak, jangan bangun dahulu, kamu perlu istirahat," Kata Ayahnya.
"Ayah, sebenarnya apa yang terjadi? Terakhir kuingat aku memakai sebuah gelang emas, tiba-tiba saja gudang itu terbakar," seru Krist panik.
Ayahnya hanya terdiam, lalu tersenyum kecil, "kamu istirahat saja ya Krist."
"Ayah, 1 hal," kata Krist tiba-tiba. "Apa itu anakku?" tanya Ace. "Sudah kupikirkan matang-matang, aku tetap ingin menjadi Hunter..bukan...aku ingin menjadi Hunter nomor 1!" seru Krist dengan tatapan mata yang tajam. Ayahnya terdiam sejenak. "Sudahlah, istirahat saja," kata ayahnya.
"Tapi aku tetap ingin menjadi Hun..."
"Kalau kamu tidak istirahat dari sekarang, kapan bisa mulai latihannya?" kata Ace.
"Jadi...ayah setuju?" tanya Krist.
"Istirahat ya," kata Ace sambil tersenyum kepada Krist.
"Okeee, aku akan istirahat dengan baik!!" lalu Krist kembali ke dalam posisi tidur dengan hati yang gembira.
Seminggu sudah terlewati semenjak kejadian tersebut. Pagi-pagi sekali Krist sudah terbangun dari tidurnya, lalu keluar rumah dan berlatih. Ayahnya yang mendengar suara berisik menjadi terbangun, lalu iapun keluar rumah. "Hei, pagi-pagi sudah berisik, mentang-mentang sudah sembuh. Tahu begitu kamu sakit lagi saja, dunia aman dan nyaman," canda ayahnya. "Berisik! tidak lihat aku sedang latihan," teriak Krist sambil terus memukul ke udara. "Begitu yang kamu sebut latihan..pff..hahahahahaha," tawa Ace terpingkal-pingkal. Krist berhenti memukul-mukul udara. "Apanya yang lucu?" tanya Krist geram.
"Hei nak, mari kesini, aku mau membicarakan sesuatu kepadamu," kata Ace sambil melambai-lambaikan tangannya.
"Ada apa sih?" tanya Krist kecil sambil berjalan ke arah ayahnya.
"Kamu mau tahu mengapa tiba-tiba ayah mengizinkanmu menjadi Hunter?" tanya ayahnya.
"Memang gara-gara apa? Bukannya gara-gara aku tidak menyerah meminta kepada ayah?" tanya Ace.
"GOBLOKKKK!" seru Ace sambil memukul kepala Krist.
"Aduhhh, sakit tahu!" kata Krist sambil memegang kepalanya.
"Bukan itu alasannya, kalau kamu cuma meminta begitu, sampai ayah mati hidup lagi juga tidak akan kuberi izin." kata Ace.
"Lalu kenapa?" tanya Krist yang masih memegang kepalanya.
"Dengarlah baik-baik, sini aku bisikkkan, dekatkan telingamu," kata Ace. Lalu Krist mendekatkan telinganya, kemudian Ace membisikkan sesuatu kepadanya.
"HAHHHHH!!!APAAAA??" teriak Krist tiba-tiba.
"WAAAAAAA," teriak Ace kaget. "Kamu jangan tiba-tiba teriak gitu donk, aku kan jadi kaget.
"Ayah BODOHHH!" seru Krist sambil memukul kepala ayahnya. "Apa maksudnya ayah cuma berkata pst..pst..pstt...tidak ada artinya tahu."
"Hahahaha, ayah cuma bercanda tahu!" kata Ace sambil memegang kepalanya."Kamu tunggulah di sini sebentar."
Lalu ayahnya masuk ke dalam rumah.
Setelah beberapa saat, ayahnya keluar lagi sambil membawa sesuatu. "Apa itu ayah?" tanya Krist. "Ohh, itu gelang yang kutemukan di gudang kemarin."
"Kamu tahu gelang apakah ini Krist?" tanya ayahnya.
"Tidak tahu, tapi gelang itu begitu indah sehingga aku ingin memakainya. Tetapi begitu memakainya...WAAAAA..aku teringat kejadian menyeramkan waktu itu." kata Krist sambil ketakutan.
"Hahahaha anak bodoh, ini namanya Bracer," kata Ace.
"Apa itu Bracer?" tanya anaknya sambil kebingungan.
"Bracer adalah gelang terbuat dari emas yang bisa memanggil kekuatan magis yang ada di dalam diri seseorang." jelas ayahnya.
Krist terdiam sejenak. "Hahaha.ha...ha..haa..lucu sekali ayah. Jadi begitu leluconmu?" kata Krist dengan nada mengejek.
"Terserah kamu mau percaya apa tidak. Krist, kamu tahu apa itu Mark?" tanya Ace.
"Sepertinya ayah pernah berkata tentang Mark waktu memarahiku," kata Krist.
"Mark adalah tanda di bagian tubuh seseorang yang menandakan manusia tersebut mempunyai kekuatan tersembunyi di dalam tubuhnya. Dan Bracer ini, adalah alat yang mempunyai kekuatan untuk memanggil kekuatan tersembunyi itu di dalam tubuhnya." jelas Ace.
"......" Krist hanya bisa terdiam dan kebingungan.
"Dan kamu Krist, dari kamu kecil aku sudah memandikan dirimu, tapi tak kulihat 1 pun tanda Mark di tubuhmu." kata Ace kepada Krist.
"Jadi, apa hubungannya denganku?" tanya Krist yang dari wajahnya saja sudah terlihat ia sangat kebingungan.
"Ada beberapa hal yang aku sendiri tidak tahu, mungkin keajaiban benar-benar ada. Sepanjang hidupku, aku pun tidak pernah mengalami hal seperti ini. Bila ini sesuai dengan perkiraanku, mungkin sesuatu akan terjadi." jelas Ace. "Mari ikut aku." Lalu Ace berjalan diikuti oleh Krist yang bertampang kebingungan seperti orang bodoh.
Mereka sampai di tanah lapang yang sangat luas. di kiri-kanan tidak ada apa-apa. Hanya rerumputan yang menjadi alas mereka. "Baiklah, kamu berdiri di sini Krist," kata Ace. Krist lalu berjalan ke tempat Ace.
"Kamu pegang Bracer ini," kata Ace, lalu Ace berjalan menjauh dari Krist.
"Krist, kamu angkat tangan kirimu ke udara." teriak Ace dari kejauhan.
Kemudian Krist patuh mengangkat tangan kirinya ke udara.
"Pasang Bracernya di pergelangan tangan kirimu," teriak Ace yang berada 20 meter dari Krist tersebut. Kemudian Krist memasang Bracer tersebut di tangan kirinya.
Tiba-tiba saja di dahi Krist keluar tanda. Tanda itu berwarna merah, berbentuk seperti sebuah burung yang merentangkan kedua sayapnya. Dari tangan Kiri Krist mengeluarkan bara api ke atas tanpa henti.
"HUAAAAA!!" teriak Krist ketakutan. Lalu dengan cepat Ace berlari ke arah Krist, lalu melepas Bracer yang ada di tangan Krist.Seketika itu juga api tersebut hilang dari tangan Krist. Begitu pula dengan Mark berbentuk burung yang ada di dahi Krist.
"Kau lihat Krist? inilah alasanku mengizinkanmu menjadi seorang Hunter," kata Ace sambil tersenyum ke arah Krist.
Lalu mereka kembali ke pekarangan rumah mereka.
"Ayah, sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Krist yang semakin kebingungan.
"Krist, kamu mempunyai Mark. Aku baru melihat hal seperti ini. Mark-mu hanya keluar ketika kamu menggunakan Bracer. Luar biasa, aku pun kaget. Selain itu, kekuatanmu termasuk kekuatan elemen. Kekuatan elemen adalah yang paling kuat. Salah satu dari elemen tersebut adalah api. Krist, kamu mempunyai kekuatan api di dalam tubuhmu," kata Ace penuh semangat.
"Bohong..aku punya...kekuatan?" tanya Krist sambil mulutnya terbuka.
"Percaya atau tidak, kamu sudah melihat dan merasakannya barusan," jelas Ace.
"Baiklah, mari kita mulai latihan," kata Ace kepada Krist.
"Kita? Bukannya hanya aku?" tanya Krist.
"Aku akan mengajarimu semua dasar tentang Hunter, dan cara bertarung," jelas Ace.
"Ayah mengajariku?" tanya Krist. "Memangnya ayah bisa?"
"Akan kuberitahu rahasia," kata Ace. "Aku adalah seorang Hunter."
"WAAAA...BOHONGGG..BOHONGGG...BOHONGGG!!" teriak Krist. "Bagaimana mungkin seorang yang sukanya hanya mabuk-mabukan sepertimu adalah seorang Hunter. Seorang Hunter harusnya gagah, kuat, dan...dan...WAAAAAA..aku tidak percaya."
"....Baiklah, akan kutunjukkan kalau kau tidak percaya, ikut aku lagi," kembali Ace mengajak Krist pergi.
Mereka tiba di air terjun dekat rumah mereka. Lalu ayahnya berjalan ke tepi sungai.
"Lihat ini Krist," kata ayahnya. Lalu Ace meletakkan telapak tangannya di atas permukaan sungai. Tiba-tiba saja air sungai seperti terkena ledakan. Air itu muncrat ke udara setinggi 30 meter. Ikan-ikan di sungai pun ikut terbang lalu jatuh di pinggir sungai. "Nah ini untuk makan siang kita," kata Ace. "Dan...kamu sudah percaya kalau aku adalah Hunter?"
Krist hanya bisa ternganga mulutnya. Tidak percaya apa yang dia lihat barusan. Ace kemudian mengambil semua ikan yang tergeletak di tanah, lalu berjalan pulang.
"Mari kita mulai latihan," kata Ace sambil berjalan pulang.
Wednesday, November 26, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
wakakakak,elu banget sih tan
Post a Comment