Ketika waktu masih subuh, datanglah 3 orang misterius menggunakan mantel berkerudung. Mereka berhenti tepat di depan sebuah papan nama 'Desa Alberia'. "Desa Alberia...'orang itu' ternyata ada di sini," kata salah satu orang berkerudung tersebut. "Ayo berangkat." Lalu mereka memasuki pintu gerbang desa Alberia.
Mereka tiba di depan kedai '9 Arak' dan memasukinya. Satu orang berkerudung tersebut menunjukkan sebuah foto kepada penjaga kedai tersebut. "Anda tahu orang ini?" tanyanya. Awalnya penjaga kedai tersebut enggan memberitahu karena dia curiga dengan orang tersebut, tetapi dia merasakan bahwa bila dia berbohong, kemungkinan besar ia akan dibunuh oleh orang berkerudung tersebut. "Saya tahu.." jawab penjaga kedai tersebut sambil ketakutan. "Dimana dia tinggal, Bruce?" tanya pria berkerudung tersebut setelah melihat tanda pengenal yang ada di bagian dada penjaga kedai tersebut. "Rumahnya...ada di sebelah air terjun, kamu bisa sampai di sana kalau melewati hutan kurang lebih 30 menit..." jawab Bruce. "Terima kasih," jawab orang misterius tersebut, lalu mereka meninggalkan kedai '9 Arak' tersebut.
"Apakah ini takdirnya? Tiba-tiba saja ia ingin menjadi seorang Hunter," pikir ayah angkat Krist. "Mungkin aku hari ini terlalu keras kepadanya, nanti setelah jam makan siang aku akan menyuruhnya masuk."
Waktu sudah menunjukkan pukul 10. Ayah Krist sedang menyiapkan makan siang untuk disantap berdua dengan Krist. Ketika ia sedang mencari bumbu, tiba-tiba ia merasakan ada hawa pembunuh yang dahsyat datang dari arah hutan. "Siapakah yang mempunyai hawa pembunuh sebesar ini di desa ini? Gawat !! Krist masih di luar," serunya sambil keluar rumah dengan terburu-buru.
Begitu ia keluar, ia tidak melihat Krist, tetapi di hadapannya sudah ada 3 orang berkerudung dengan nafsu membunuh yang besar. "Ternyata benar, kau ada di sini kakek...eh bukan...sang Hunter legendaris, Ace Fuego," kata pria berkerudung bertubuh kecil yang ada di tengah. "Siapakah kalian? Apa mau kalian di sini?" tanya Ace. Ketiga orang itu membuka kerudungnya. Sekarang terlihat ada 1 orang bertubuh besar, 1 orang bertubuh kecil, dan 1 orang laki-laki berambut pirang di paling kanan. "Kami adalah Underground Hunter, dengan kata lain, kami adalah Hunter dunia gelap. Kami tidak seperti Hunter-Hunter bodoh yang legal. Bila mereka mencari buronan, kami mencari kepala Hunter untuk dijual," jawab orang kecil yang ada di tengah. "Jadi kalian ke sini untuk mengincar kepalaku? Apa kalian tahu siapa yang ada di depan kalian?" kata Ace.
"Ace, Hunter legendaris di eranya, mana mungkin kami tidak tahu. Tetapi era sekarang sudah berubah. Kamu hanyalah seorang kakek-kakek tua. Akan kami tunjukkan kekuatan Underground Hunter sekarang." jawab orang yang kecil sambil mengeluarkan pedang kecil di tangannya. "Bila itu keinginan kalian, baiklah akan kulayani...." belum selesai Ace berbicara, tiba-tiba terdengar ledakan dari arah air terjun. "Ledakan di air terjun? Gawat! Jangan-jangan Krist pergi ke sana." seru Ace. Lalu Ace bergegas pergi berlari menuju ke sana.
Tetapi 3 orang tersebut menghadang jalannya. "MINGGIR!" teriak Ace kepada mereka. "Kita selesaikan dulu masalah kita di sini, sebelum itu kau tak akan bisa kemana-mana," jawab si kecil tersebut.
"'BIG RONDO', kamu ke belakangnya," serunya. "'FORT RONDO', kamu ke samping kanannya." Lalu pria bertubuh besar dengan cepat bergerak ke belakang punggung Ace sambil mengeluarkan kapaknya ,dan pria berambut pirang ke arah samping Ace, kemudian mengeluarkan pedangnya. "Aku, 'SMALL RONDO' yang akan menghabisimu..eh bukan...kami 'THE RONDOS' yang akan menghabisimu," Kata pria kecil yang ada di depannya.
"HYAAAA!!" seru Big Rondo sambil mengayunkan kapaknya ke arah Ace. "tidak tahu malu..." kata Ace, lalu ia mengangkat 1 tangannya. Ace menahan kapak yang diayunkan Big Rondo hanya dengan sebelah tangan. "MUSTAHIL!" teriak Big Rondo berusaha menekan kapaknya ke arah Ace. Tiba-tiba Ace melompat ke arah muka Big Rondo, lalu menendangnya wajahnya dari depan. Big Rondo terpental ke belakang sejauh 30 meter sampai akhirnya ia menabrak sebuah pohon. Lalu Big Rondo pingsan.
"KURANG AJARR" teriak Fort Rondo sambil mencoba menebas tubuh Ace dari samping. Ace tiba-tiba hilang dari pandangan Fort Rondo. "Di mana dia?" kata Fort Rondo kebingungan. "DIA DIBELAKANGMU!" teriak Small Rondo. Ace begitu cepatnya langsung memukul Fort Rondo. Fort Rondo terpental sangat jauh, lalu tercebur sungai.
"Inikah kekuatan Hunter legendaris?" pikir Small Rondo "Kata siapa ia sudah lemah? Informasi yang diberikan salah besar."
"Apakah kamu masih ingin melanjutkannya?" tanya Ace kepada Small Rondo. "SIALANNN!!" teriak Small Rondo sambil melempar 10 bilah pisau ke arah Ace. Tetapi dengan kecepatan tangan yang tak terlihat, Ace menangkap semua pisau, tiba-tiba dia hilang lagi dari pandangan Small Rondo. Ia muncul di belakang Small Rondo. "Jangan coba-coba kesini lagi," bisik Ace. Lalu ia mengarahkan telapak tangannya di punggung Small Rondo. Tanpa ada ayunan tangan ataupun hentakan, tiba-tiba Small Rondo terpental sangat jauh ke arah hutan, dan menabrak beberapa pohon sampai patah.
Setelah itu, Ace langsung pergi menuju arah gudang dengan cepat. Begitu sampai, ia melihat gudangnya sudah terbakar. Nyala api begitu besar. Ace melihat ada sesosok anak kecil di dalamnya. "KRISTTT" teriak Ace sambil berlari ke dalam gudang. Ia menemukan Krist yang pingsan terbaring di lantai gudang. Dengan cepat Ace menggendong Krist keluar dari gudang tersebut. Ia mendekatkan telinganya ke arah dada Krist. "Oh, untunglah..hanya pingsan.." pikir Ace. "Di dalam gudang ini tidak ada sesuatu yang bisa meledak. Di sebelahnya hanya ada air terjun. Bagaimana mungkin bisa terbakar?". Tak sengaja, Ace melihat gelang emas penuh ukiran di pergelangan tangan kiri Krist. "Bracer...sudah lama kusimpan" pikir Ace.
Tiba-tiba Ace bangkit berdiri dengan ekspresi kaget, ia melihat ke arah Krist yang pingsan. "Jangan-jangan..."
Tuesday, November 25, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment